PRAKTIKUM
IV
A.
JUDUL
PRAKTIKUM
Estimasi
Populasi Hewan
B.
TUJUAN
Mencoba
mengestimasi (menduga) jumlah anggota populasi dari suatu spesies pada
habitatnya.
C.
PENDAHULUAN
Hewan selalu memiliki dinamika populasi yang menarik
untuk dipelajari. Satu dari pada beberapa hal yang dianggap kunci untuk dapat
memetkan dinamika populasi tersebut ialah dengan mengetahui besaran
populasinya. Pada kenyataanya, untuk dapat menghitung jumlah anggota populasi
dari suatu spesies tidaklah semudah yang diperkirakan. Artinya, kita tidak akan
mudah memperkirakan jumlah tawon dalam satu sarang, atau kita juga akan
mengalami kesulitan untuk dapat menghitung jumlah ikan jenis tertentu pada
suatu kolam.
Kendala penghitungan jumlah anggota populasi pada
suatu habitat dapat didekati dengan metode pendugaan. Metode capture and
recapture dari Lincoln- Peterson ialah yang paling umum di gunakan. Metode ini
juga dikenal juga sebagai metode TBTLTL (tangkap beri tanda lepaskan dan
tangkap lagi). Namun penggunaan metode ini harus memenuhi beberapa syarat,
ialah:
1. Semua
individu dalam populasi harus mempunyai kesempatan yang sama untuk tertangkap
sehingga distribusinya harus acak.
2. Tidak
ada perubahan resiko antar individu bertanda dengan yang tidak bertanda. Dalam
selang waktu antara penangkapan pertama dengan penangkapan ke dua tidak ada
penambahan individu melalui migrasi masuk atau kelahiran baru. Jikapun demikian
maka harus diasumsikan bahwa adanya kelahiran dan migrasi masuk harus seimbang
dengan kematian dan migrasi keluar.
3. Individu
bertanda memiliki distribusi yang tersebar merata dalam populasi sehingga antar
individu bertanda dan tidak bertanda mempunyai kesamaan yang sama untuk
tertangkap pada penangkapan kedua.
4. Penangkapan
dan pemberian tanda tidak menyebabkan terjadinya perubahan perilaku dan daya
tahan tubuh individu yang diberi tanda. Jika terjadi demikian maka akan
mempengaruhi pendugaan.
5. Metode/cara,
alat, dan lokasi/titik penangkapan pertama dan kedua harus sama. Waktu
penangkapan juga harus sama, jadi jika penangkapan pertama pagi hari mulai
pukul 08.00 maka penangkapan kedua juga harus dilakukan pada waktu yang sama.
D.
ALAT
DAN BAHAN
1. Keluwing
2. Tipe
x
3. Tally
counter
E.
CARA
KERJA
Langkah pertama yang harus dilakukan ialah
menentukan spesies dan habitat yang akan diestimasi. Perhatikan beberapa asumsi
di atas. Dengan perlengkapan untuk menangkap dan memberi tanda selanjutnya
lakukan penangkapan terhadap hewan yang dimaksud. Semua hewan yang tertangkap
diberi tanda, selanjutnya lepaskan kembali hewan-hewan tersebut ke habitat
seperti semula.
Melewati selang waktu satu atau dua minggu lakukan
penangkapan kedua. Penangkapan kedua ini harus memperhatikan waktu, lokasi, dan
cara penangkapan pertama. Artinya, usahakan ketiga hal tersebut sama (pukul
berapa, lokasinya dimana saja dan dengan cara apa hewan tsb ditangkap).
Kemudian hitung berapa jumlah individu yang bertanda dan tidak bertanda pada
penangkapan kedua ini, selanjutnya masukan data yang diperoleh ke rumus dibawah
ini.
Keterangan:
N = estimasi jumlah anggota populasi
spesies
M = jumlah anggota populasi tangkap
pertama (yang ditandai)
n = jumlah anggota populasi tangkap
kedua (yang ditandai dan tidak ditandai)
R = jumlah anggota populasi tangkap kedua
(hanya yang ditandai)
Perhitungan
statistika selalu mewaspadai adanya faktor kesalahan yang terjadi baik pada
saat menentukan luas habitat, ketika proses penentuan sampel dan waktu/cara
pengambilan sampel. Dalam konteks ini maka perhitungan estimasi diatas harus
memperhatikan margin of error-nya sehingga pendugaanya akan memiliki angka yang
diperkirakan mendekati kenyataan. Margin of error dihitung dengan mencari
standard of error (SE) melalui rumus dibawah ini.
Keterangan:
jika t terletak pada degree of freedom tak hingga dengan alpha 5% maka
diketahui nilai t = 1, 96
F.
HASIL
PENGAMATAN
Penangkapan dilakukan
di Kebun milik warga Desa Sukamaju Kecamatan Baregbeg, pada hari Sabtu tanggal
12 Desember 2015.
Adapun Data Hasil
Pengamatan adalah sebagai berikut:
Jumlah
Hewan Pada Tangkap ke-1 (M)
|
Jumlah
Hewan Pada Tangkap Ke- 2 (n)
|
|
Ditandai
(R)
|
Tidak
Ditandai
|
|
6
|
8
|
4
|
∑
|
12
|
Estimasi jumlah anggota
populasi keluwing :
=
= 9
Standard
of error (SE)
=
= 0,75
Margin
of error
Margin
of error = )
= 9 ±
(0,75. 1,96)
= 9 – 1,47 sampai 9 + 1,47
= 7,53 sampai 10,47
= 7 sampai 10
G.
BAHAN
DISKUSI
1. Berdasarkan percobaan yang telah saudara lakukan, mengapa hewan tersebut dapat diduga jumlah anggota populasinya menggunakan metode TBTLTL?
1. Berdasarkan percobaan yang telah saudara lakukan, mengapa hewan tersebut dapat diduga jumlah anggota populasinya menggunakan metode TBTLTL?
Karena menurut kami keluwing adalah hewan yang relative mudah
untuk ditangkap, sehingga dapat diperkirakan populasinya dengan menggunakan
metode TBTLTL atau CMRR. Seperti halnya yang dikatakan oleh Michael (1994), ia
menyatakan bahwa “…. untuk hewan yang relative mudah ditangkap, dapat
diperkirakan populasinya dengan metode Capture Mark Release Recapture (CMRR)”.
Selain keluing merupakan
hewan yang mudah ditangkap, keluwing juga merupakan hewan yang memiliki siklus
hidup yang cukup lama, yakni berkisar
antara 6 sampai 7 tahun (Suryati, 2015). sehingga
pada saat kami melakukan penangkapan kedua, keluing pada penangkapan pertama
kemungkinan besar masih hidup dan dapat tertangkap kembali. Seperti yang
dikatakan oleh Odum dan Howard (1992), yang mengatakan bahwa “Metode CMRR dapat
diterapkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut : …, tidak ada kelahiran atau
kematian selama periode sampling, …”.
2. Menurut
saudara, seberapa tepat penggunaan metode ini mampu memperkirakan jumlah
populasi yang sebenarnya? Jelaskan alasan saudara!
Menurut kami metode ini kurang begitu tepat untuk memperkirakan
jumlah populasi yang sebenarnya karena metode pendugaan
populasi yang dilakukan dengan menarik sample, selalu ada kesalahan (Error).
Namun, walaupun begitu kesalahan tersebut masih dapat dihitung dengan cara
menghitung kesalahan baku (Standart Errror = SE nya). Seperti yang dikatakan
oleh Rosaria (2014), ia menyatakan bahwa “Pada metode pendugaan populasi yang
dilakukan dengan menarik sample, selalu ada kesalahan (Error). Untuk menghitung
kesalahan metode capture-recapture dapat dilakukan dengan cara menghitung
kesalahan baku (Standart Errror = SE nya)”
3. Kesimpulan
apa yang dapat saudara tarik dari percobaan ini?
H.
KESIMPULAN
Besarnya populasi keluwing
dengan penghitungan menggunakan metode CMRR (Lincoln-Peterson) sebesar 9 dengan
SE sebesar 0,75 dan selang kepercayaan antara 7 sampai
dengan 10. Artinya populasi keluwing di kebun berkisar antara 7 sampai 10 ekor.
DAFTAR PUSTAKA
Michael. (1994). Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Odum, Howard, T. (1992). Ekologi Sistem. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Suryati, H. (2015). Millipedes (Kaki Seribu). Tersedia di [http://prestasiherfen.blogspot.co.id/2015/06/millipedes-kaki-seribu.html#!/tcmbck].
Diakses tanggal 01 Januari 2016.
Rosaria,
I. (2014). Laporan Praktikum Ekologi
Estimasi Populasi Hewan. Tersedia di [http://inarosaria.blogspot.co.id/2014/12/tugas-individu-estimasi-populasi-hewan.html].
Diakses tangggal 02 Januari 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar